Tiupan Sangkakala Pertama
Alam semesta
yang luas ini penuh dengan kehidupan mulai dari bumi yang kita huni hingga
langit yang tak terjamah pengetahuan kita. Kehidupan itu ada yang bisa kita
gapai dengan pancra indra kita dan masih banyak yang tak tersentuh pengetahuan
manusia. Semuanya hidup semuanya bergerak dengan caranya masing-masing. Dan
semuanya kelak akan fana, mati dan hancur. Itulah sebuah kehancuran total yang
tak ada satu makhluk pun selamat darinya. Itulah peristiwa yang mengawali fase
baru perjalanan abadi umat manusia.
Itulah saatnya hari kiamat di mulai.
Dan di mulainya
hari itu ditandai dengan gelegar suara sangkakala yang ditiup oleh malaikat.
Allah SWT
berfirman:
“Dan ingatlah hari (ketika) ditiup
sangkakala maka terkejutlah (ketakutan) segala yang dilangit dan segala yang
dibumi.” (QS. An-Naml : 87)
Tiupan
sangkakala ini menjadi pertanda dimulainya kehancuran besar besaran diseluruh
alam semesta. Gunung-gunung meletus, aktivitas vulkanik dibawah laut meningkat
sehingga membuat air laut mendidih, benda-benda langit kehilangan medan magnet
dan gravitasinya sehingga terlepas dari garis edarnya, termasuk matahari yang
merupakan sumber energi utama untuk bumi digulung hingga hilang cahayanya,
itulah saat kehancuran total yang tak ada tempat berlindung dan bersembunyi.
Tak Ada yang Tahu Pasti Akan Terjadinya Kiamat
Kapan goncangan
dahsyat itu terjadi? Tak ada yang tahu. Tak ada seorangpun di dunia ini yang
tahu. Orang shaleh, para nabi, bahkan malaikat Jibril pemimpin para malaikat
pun tidak tahu.
Dalam hadis yang
sangat popular yang terdapat di kitab shahih Bukhari dan Muslim, juga di hadis
Arba’in karya Imam An-Nawawi dikisahkan bagaimana malaikat Jibril menemui Nabi
Muhammad SAW.
Umar bin Khattab
menuturkan sesuatu, ketika kami para sahabat duduk didekat Rasulullah SAW
tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang amat putih
dan rambutnya amat hitam, tak terlihat padanya tanda bekas perjalanan dan tidak
ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk dihadapan Nabi,
lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi
dan meletakkan kedua tangannya diatas paha Nabi, setelah bertanya apa
itu islam, iman serta ikhsan dan Nabi menjawabnya seraya dibenarkan selagi itu,
kemudian ia bertanya tentang hari kiamat : “Beritahukan
kepadaku kapan terjadi kiamat” Nabi menjawab : ”yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya” “Beritahukan
kepadaku tentang tanda-tandanya” Nabi menjawab : “Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya, jika enkau melihat
orang yang bertelanjang kaki tanpa memakai baju, miskin papan, serta
penggembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang
menjulang tinggi”. Setelah lelaki itu pergi, Nabi bertanya kepada Umar “Wahai
Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya tadi?” Umar menjawab “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”.
Beliau bersabda: “Dia adalah Jibril yang
mengajarkan kalian tentang agama kalian” (HR. Muslim)
Kisah ini
menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril tak tahu kapan kiamat
akan terjadi. Nabi hanya menjabarkan tanda-tandanya secara umum saja tanpa
memastikan kapan hari akhir itu. Dengan demikian, hari kiamat yang sangat
dahsyat itu menjadi rahasia Allah SWT. Mengapa dirahasiakan?
Allah SWT
berfirman:
“Sesunngguhnya kiamat (Sa’ah) itu akan
datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas
dengan apa yang ia usahakan “. (QS. Thaha: 15).
Allah SWT hanya
mengabarkan peristiwa penghabisan itu akan terjadi tak lama lagi.
Rasul SAW
bersabda:
“Aku diutus dan kiamat seperti dua (jari)
ini.” (HR. Muslim).
Jarak dua jari
yang ditunjukkan Rasulullah SAW ini menunjukkan bahwa waktu kiamat sudah sangat
dekat sekali.
Begitu
dahsyatnya kiamat. Membayangkannya saja sudah membuat hati takut, tetapi dari
rasa takut itulah seharusnya kita bisa mengambil pelajaran dengan mengisi tiap
detik, tiap menit dan tiap jam dari kehidupan kita dengan amal shaleh, serta
menghindarkan diri dari perbuatan yang mengundang murka Allah SWT.
Sebelum datang
hari ketika harta tak lagi bermanfaat maka pergunakanlah titipan ilahi tersebut
pada jalan-jalan yang diridhainya. Itulah diantara konsekuensi nyata beriman
kepada hari akhir, hari perhitungan dan pembalasan yang bermula. Dan inilah
awal dari terminal lain dalam perjalanan abadi manusia.
Artikel lengkap baca di Musallamun.com/Musallamun.blogspot.com
Artikel lengkap baca di Musallamun.com/Musallamun.blogspot.com
Belum ada tanggapan untuk "Mengapa Allah Merahasiakan Kiamat"
Post a Comment
Berkomentar disini