Kebenaran Vs Kebathilan
Perang akhir zaman adalah perang yang menegakan kebenaran dan melawan
kebatilan, dan saat akhir zaman telah tiba kejahatan yang di komando oleh
sosok yang bernama Dajjal. Dialah bersama pasukannya yang merancang
berbagai konflik dan pertumpahan darah dimuka bumi ini, inilah puncak
kezaliman manusia. Tapi ingatkan pasukan Dajjal sejatinya sudah ada
ditengah-tengah kita, semua pasukan yang berantusif membuat dunia
tatanan baru hanya dalam genggamannya. Dimanakah posisi kita saat ini?
Jangan-jangan tanpa sadar kita telah menjadi pendukung setianya
kemudian larut dalam pola hidup yang dicintainya, lalu siapakah yang
akan menyelamatkan umat manusia dari kejahatan dajjal? Umat Yahudi
maupun umat Nasrani memiliki keyakinan yang sama akan hadirnya sang
Messiah yang akan menjadi juru selamat dimuka bumi ini begitu juga
dengan umat islam. Sosoknya berbeda karena dilandasi keyakinan aqidah
yang berbeda, umat Islam harus bisa bergaul dan bersifat harmonis dengan
siapapun, saling menghargai dalam menuntun kebaikan namun dalam
keyakinan agama tidak bisa dikompromikan “bagimu agamamu bagiku
agamaku”.
Inti dalam agama adalah tauhid. Allah ta’ala berfirman:
“Dan
Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, malainkan Kami
wahyukan kepadanya. ‘Bahwasannya tidak ada tuhan (yang hak) melainkan
Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (QS. Al Anbiya : 25).
Simbol Mata Satu
Sosok Dajjal selalu diingatkan oleh para Nabi, Rasulullah saw bersabda:
“Aku
memperingatkan kalian untuk melawan Dajjal, dan tidak ada Nabi yang
tidak memperingatkan umatnya untuk melawannya. Tapi, aku akan mengatakan
sesuatu yang belum pernah diungkapkan oleh para Nabi sebelumku. Kalian
harus tahu bahwa ia bermata satu. Dan Allah tidak bermata satu.” (HR.
Bukhari)
Dajjal
bermata satu, salah satu ciri yang sudah banyak terlihat pada saat ini.
Symbol mata satu sejatinya sudah ada sejak ribuan tahun lalu seperti
symbol Ra yang terdapat dalam artefak-artefak peninggalan mesir kuno.
Symbol mata satu kini terlihat pada uang dollar dan juga terserat dalam
symbol-simbol sebuah perkumpulan rahasia yang ingin menguasai dunia
dalam satu tatanan dunia baru. Agenda untuk mencapai satu tujuan, satu
pikiran dan satu dunia sudah lama dilakukan oleh raja Namrud pada masa
kerajaan Babylonia dengan mendirikan menara Bebeul. Menara ini
merupakan symbol kekuatan jahat untuk menyaingi ke Maha Besaran Allah.
Kisah Namrud diulas dalam Al-Kitab yang jejaknya akan kembali muncul
pada akhir zaman.
Pada
masa raja Philip IV, ksatria tempar dituduh telah menyalahi ajaran
kristus dengan melakukan hubungan sejenis dan pemujaan terhadap ilmu
sihir kemudian mereka ditangkap dan di eksekusi pada hari jum’at 13
Oktober 1307, sehingga dikenal dalam sejarah Eropa sebagai “Black
Friday” karena itu sebagian orang mengkait-kaitkan angka 13 sebagai
angka sial dan mengkaitkan dengan hari jum’at sebagai hari yang
menakutkan. Pengikut kelompok ini masih ada sampai saat ini, mereka
mempelajari ajaran ilmu kuno sihir kaum Yahudi kemudian menggelar
berbagai ritual, inilah kelompok yang disebut fimasonri yang telah
mencengkramkan bukunya didunia, merekalah para pengikut Dajjal,
sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Dajjal akan diikuti oleh 70.000 Yahudi dan kota Isfahan, mereka memakai Al-Tayalisah.” (HR. Muslim)
Siapa Itu Yahudi Isfahan ?
Yahudi
Isfahan adalah salah satu dari 12 suku Yahudi, mereka biasa menggunakan
Al-Tayalisah (sejenis syal khas Persia). Dalam bahasa Ibrani komunitas
Yahudi ini disebut AzKnaz, mereka adalah kaum Yahudi Eropa yang tinggal
di Jerman namun banyak bangsa AzKenazi bermigrasi keluar Jerman terutama
ke Amerika Serikat dan Israel dan mereka menguasai berbagai industry
terutama di industry keuangan dan hiburan.
Kaum Yahudi juga banyak menetap di kota Isfahan kota terbesar ketiga di Iran. Menurut situs Iran online seperti dikutip Republika, orang Yahudi masuk ke Iran sejak tahun 727 SM setelah di deportasi oleh raja As Syiria Babylonia.
Kaum Yahudi juga banyak menetap di kota Isfahan kota terbesar ketiga di Iran. Menurut situs Iran online seperti dikutip Republika, orang Yahudi masuk ke Iran sejak tahun 727 SM setelah di deportasi oleh raja As Syiria Babylonia.
Dajjal Berasal Dari Bangsa Manusia ?
Rasulullah saw telah menceritakan sosok yang menakutkan yang akan muncul menjelang hari kiamat:
Dari
Abu Huraira r.a. Rasulullah bersabda: “Maukah Aku sampaikan kepada
kalian tentang Dajjal yang telah disampaikan oleh seorang Nabi kepada
kaumnya? Dia buta sebelah, membawa sesuatu seperti surga dan neraka.
Yang dia katakan surga pada hakikatnya adalah neraka, Aku peringatkan
kepada kalian sebagaimana Nabi Nuh memperingatkan kaumnya.” (HR. Bukhori
Muslim).
Berdasarkan
hadis ini, Dajjal adalah seseorang dari bangsa manusia yang matanya
buta sebelah. Juga dalam hadis lain digambarkan sosok Dajjal memiliki
ciri khusus dalam dahinya tertulis huruf arab yaitu “KA FA RA” yang
berarti kafir, namun tulisan ini tidak bisa dibaca oleh semua umat
manusia, hanya kaum yang beriman sajalah yang mampu membacanya
penampakan fisik Dajjal lainnya adalah bertubuh besar dan berambut amat
kriting.
Pada
hari akhir Dajjal merupakan tujuan besar umat manusia yang beriman pada
Allah swt, Dajjal akan muncul dan menyatakan bahwa dirinya adalah
tuhan. Tak hanya itu, Dajjal akan membawa sesuatu seperti surga dan
neraka, surga yang dikatakan Dajjal sesungguhnya neraka disisi Allah,
sebaliknya neraka yang ditawarkan Dajjal adalah surga disisi Allah.
Para
ulama berpendapat bahwa Dajjal adalah sosok manusia seperti yang diulas
dalam berbagai hadis nabi yang derajatnya Mutawatir, bahkan al-Quran
telah menyebutnya secara tersirat:
“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabbmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya.” (QS. Al An’am : 158)
Fitnah Apa yang Menyebabkan Dajjal Muncul
Bencana
Dajjal sebenarnya merupakan rangkaian fitnah yang telah terjadi sejak
lama. Segala fitnah yang terjadi dalam sejarah islam dan sejarah dunia
selalu berkaitan dari zaman ke zaman. Mengkondisikan dunia sedang
menyambut kemunculan Dajjal. Rasulullah saw telah mengingatkan.
“Sungguh
fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah
Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah
sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula dirinya (Dajjal), dan
tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini baik kecil ataupun
besar, kecuali untuk fitnah Dajjal.” (HR. Ahmad).
Hati-hati, Jangan Sampai Kalian Meremehkan Pengetahuan Tentang Dajjal
Pada
saat manusia lupa akan pengetahuan tentang sosok Dajjal bahkan bila ada
yang memperingatkan soal Dajjal mereka mentertawakannya dan menganggap
itu sebagai mitos atau legenda, maka menjadi pertanda kemunculan Dajjal.
Rasulullah saw bersabda:
“Dajjal
tidak akan muncul sehingga sekalian manusia telah lupa untuk
mengingatnya dan sehingga para imam tidak lagi menyebut-nyebutnya di
atas mimbar-mimbar.” (HR. Ahmad)
Banyak
kejadian telah dikabarkan oleh Rasulullah saw menjelang munculnya
Dajjal, bahwa kaum muslimin akan meraih kemenangan dalam berbagai
pertempuran, sebagaimana HR. Muslim. Rasulullah bersabda:
“Kalian
akan berperang melawan jazirah Arab dan Allah berikan kemenangan kepada
kalian. Kemudian memerangi Persia dan kalian pun menang. Kalian
memerangi Romawi kalian pun diberikan kemenangan oleh Allah. Dan
kemudian kalian berperang melawan Dajjal, Allah juga memberikan
kemenangan untuk kalian.” (HR. Muslim)
Apakah penaklukan ini telah terjadi seperti peristiwa pada masa Rasulullah saw dan para sahabatnya? ataukah peristiwa ini akan kembali terulang?
Sebelum
Dajjal keluar, manusia tertimpa tiga paceklik yang dahsyat sehingga
mereka mengalami kelaparan. Pada tahun pertama Allah memerintahkan
langit menahan 1/3 hujan, menahan bumi untuk menahan 1/3 tumbuhnnya.
Pada tahun kedua Allah memerintahkan memerintahkan langit menahan 2/3
hujan, menahan bumi untuk menahan 2/3 tumbuhnnya. Selanjutnya pada tahun
ketiga Allah memerintahkan langit menahan semua hujannya tak ada yang
turun satu tetespun dan memerintahkan tanah untuk menahan semua
tumbuh-tumbuhan.
Dajjal merupakan cobaan paling besar yang menimpa manusia didunia. Sebagaimana sabda nabi:
“Wahai
manusia, sesungguhnya tidak ada makhluk di muka bumi ini sejak Allah
menciptakan Adam sampai hari kiamat yang fitnahnya lebih besar daripada
Dajjal.” (HR. Muslim).
Dajjal
akan diikuti oleh 70.000 kaum Yahudi dan menebarkan berbagai fitnah
yang bisa membunuh manusia dan kemudian menghidupkannya kembali,
mendatangkan hujan dan membawa banyak harta. Rasulullah telah
mengingatkan:
“Sungguh
Dajjal akan keluar dan bersamanya ada air dan api. Apa yang dilihat
manusia air sebenarnya adalah api yang membakar. Apa yang dilihat
manusia api sesungguhnya adalah air minum dingin yang segar. Barangsiapa
diantara kalian yang mendapatinya hendaknya memilih yang dilihatnya
api, karena itu adalah air segar yang baik.”(HR. Muslim).
Tak
ada satu negeri pun dibumi ini kecuali akan didatangi dan dikuasai
Dajjal, Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah
bersabda:
“Tidak
ada satu negeri pun kecuali akan didatangi (dikuasai) Dajjal kecuali
Makkah dan Madinah. Tidak ada satu celah pun di negeri tersebut kecuali
ada malaikat yang menjaganya. Kemudian Dajjal datang kesuatu daerah
diluar Madinah yang tanahnya bergaram. Bergoyanglah Madinah tiga kali,
Allah keluarkan dengan sebabnya semua orang kafir dan munafiq dari
Madinah.”(HR. Muslim).
Dajjal akan tinggal dibumi selama 40 hari. Berdasarkan hadis Nabi dari An Nawas bin Sam’an.
“Kami bertanya ‘Ya
Rasulullah, berapa lama Dajjal tinggal di bumi?’ Rasulullah menjawab
’40 hari. Satu harinya seperti satu tahun, kemudian seperti sebulan ,
kemudian seperti sepekan, kemudian hari-hari lainnya seperti hari kalian
sekarang’.” (HR. Muslim).
Tidak
akan muncul Dajjal setelah turunnya Imam Mahdi. Dalam berbagai hadis
shahih menjelaskan pada akhir zaman Allah ta’ala akan mengutus seorang
Khalifah yang adil dari keturunan Rasulullah dari jalur Fatimah, Namanya
‘Muhammad’ sama dengan Rasulullah dan bapaknya sama dengan bapak
Rasulullah ‘Abdullah’.
Nabi Isa Mendampingi Imam Mahdi
Setelah itu turunnya Nabi Isa as untuk
mendampingi Imam Mahdi memerangi dan menumpas Dajjal. Ada sekitar 33
hadis shahih bahkan sebagian ahli hadis menyatakan jumlahnya sekitar 90
hadis tentang kedatangan nabi Isa pada akhir zaman, dalam sebuah hadis
Nabi Isa akan turun di menara putih di Damaskus.
Dalam hadis lain
disebutkan Ia mengenakan dua potong baju yang dicelup Capfaran dan Mars
dengan meletakan kedua telapak tangan diatas sayap-sayap dua malaikat.
Saat turun, nabi Isa mendirikan shalat bersama imam Mahdi. Imam Mahdi
kemudian berkata: “Majulah wahai Rasul Allah, jadilah imam”. Nabi Isa
menjawab: “Tidak, diantara kalian ada pemimpin yang telah dimuliakan
oleh Allah dalam umat ini”.
Nabi
Isa akan menetap di bumi selama 40 tahun untuk menegakan keadilan dan
kemakmuran dan sebelum wafat, Nabi Isa akan menunaikan ibadah Haji.
Sebagaimana hadis yang disampaikan Rasulullah saw :
“Demi
dzat yang diriku berada ditangan-Nya, sesungguhnya Ibnu Maryam akan
mengucapkan tahlil dengan berjalan kaki untuk melaksanakan haji atau
umrah atau kedua-duanya dengan serentak”. (HR. Ahmad & Muslim dari
Abi Hurairah).
Nabi
Isa turun ke bumi tidak membawa syari’at baru tapi melanjutkan syari’at Nabi Muhammad SAW untuk menegakan agama tauhid dan meluruskan kaumnya yang
menyembahnya sebagai tuhan, sebagaimana dahulu Nabi Isa pernah berkata
kepada kaum Bani Israel, sebagaimana diabadikan dalam firman Allah
ta’ala:
“Sungguh
telah kafir orang-orang yang berkata : ‘Sesungguhnya Allah itu dialah
Al Masih putra Maryam’. Padahal Al Masih (sendiri) berkata : ‘Wahai Bani
Israil sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu’. Sesungguhnya barangsiapa
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh Allah mengharamkan
surga baginya, dan tempatnya ialah di neraka. Dan tidak ada seorang
penolong pun bagi orang-orang yang zalim itu”. (QS. Al Maidah : 72).
Nabi
Isa as diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada kaum Bani Israel dengan
membawa risalah tauhid sebagaimana yang telah tertulis dalam Taurat dan
Injil, dalam dakwahnya nabi Isa mendapat perlawanan dari kaum Bani
Israel. Nabi Isa di fitnah berambisi untuk menjadi raja kaum Bani Israel
bahkan dituduh mengaku sebagai anak tuhan. Allah ta’ala mengisahkan
kisah ini dalam Al Qur’an:
“Dan
(ingatlah) ketika Allah berfirman: ”Hai Isa putra Maryam, adakah kamu
mengatakan kepada manusia : “jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan
selain Allah?” Isa menjawab : Maha suci Engkau , tidaklah patut bagiku
mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya), jika aku pernah
mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan
aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau
Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. (QS. Al-Maidah : 116).
Karena
penghianatan seorang muridnya, kaum Yahudi berhasil menangkap dan
menyiksa Nabi Isa as kemudian menyalibnya. Sementara dalam versi islam
seperti yang disebutkan dalam Al Qur’an:
Dan
karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa
putra Maryam Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
pula menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham
dengan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak yakin bahwa yang mereka
bunuh itu adalah ‘Isa. (QS. An-Nisa : 157).
Al Qur’an tidak
menjelaskan secara detail siapakah yang dimaksud dalam ayat tersebut.
Kisah penyaliban dan kematian Yesus Kristus banyak ditemukan dalam kitab
perjanjian baru. Peristiwa ini terjadi pada abad ke 1 Masehi
diperkirakan antara tahun 30-33 Masehi. Menurut catatan penanggalan
Yahudi, Yesus mati tergantung di kayu salib pada tanggal 14 Nisan
beberapa jam setelah paskah Yahudi pada tanggal 15 Nisan.
Penyaliban Yesus
Yesus
diburu atas perintah Matius Bilatus, gubernur provinsi Yudea bagian
dari kerajaan Romawi, sebelumnya Yesus sempat dibawa ke pengadilan
karena dituduh membuat makar akan menggulingkan kekuasaan Romawi namun
semua tuduhan itu tak terbukti namun kaum Yahudi terus mendesak raja
Romawi untuk menjatuhi hukuman mati kepada Yesus karena dituduh mengaku
sebagai anak tuhan. Selama dipengadilan, Yesus di siksa oleh prajurit
Romawi, mereka menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya diatas
kepala Yesus, Yesus kemudian dibawa kesebuah bukit diluar benteng kota
Yerussalem yang disebut tempat tengkorak atau Golgota. Jalan yang
dilalui Yesus menuju tempat penyaliban dikenal dengan Via Darurosa atau
jalan kesengsaraan atau dikenal juga dengan jalan salib.
Yesus
digantungkan pada kayu salib dengan dipaku di kedua tangannya, ia mulai
digantung disalib pada pukul 9 pagi dan dinyatakan tewas pada pukul 3
sore. Dalam kayu salib ditulis “kenapa yesus dihukum mati” tulisan itu dibuat dalam tiga bahasa yunani, romawi dan ibrani. Dalam catatan Matius tulisan itu berbunyi “inilah yesus, raja orang Yahudi”, sedangkan catatan Yohanes “Yesus orang Nazrev, raja orang Yahudi”. Untuk memastikan Yesus mati, seorang prajurit Romawi menikam lambung Yesus dengan tombak, banarkah Yesus mati disalib?
Sebuah
dokumen tua dari abad kedua pernah ditemukan di Nak Hammadi, Mesir.
Yang memiliki pandangan berbeda dengan Kristen konservatif. Dokumen ini
menyebutkan bahwa yesus tidak mati di salib, dalam dokumen itu
disebutkan yang disalib adalah Simon dari kirene yang dipaksa untuk
menggantikan Yesus memikul tiang salib. Meskipun dokumen itu diragukan
otentitasnya oleh kalangan gereja. Bagi umat islam, Al Qur’an tidak
sekedar sebuah dokumen sejarah yang otentik tapi merupakan dokumen
teologis yang wajib diyakini kebenarannya karena Al Qur’an adalah firman
Allah, namun umat islam tetap menghargai keyakinan umat lain yang
berbeda.
Allah ta’ala menegaskan dalam firmannya:
“Ingatlah
ketika Allah berfirman, wahai Isa, aku mengambilmu dan mengangkatmu
kepada-Ku dan menyucikanmu dari orang-orang yang kafir.” (QS. Ali Imron :
55)
Para ulama berbeda pendapat pada kalimat MUTAWAFFIKA pada ayat ini, sebagian ulama meyakini bahwa mutawaffika berarti
mewafatkan, artinya nabi Isa telah wafat bahwa Nabi Isa telah wafat
secara wajar bukan di salib dan ruhnya diangkat oleh Allah yang bisa
diartikan ruhnya dimuliakan Allah. Tapi zuhur ulama berpendapat bahwa
Nabi Isa di angkat oleh Allah baik ruh maupun jasadnya sehingga hingga
saat ini Nabi Isa belum wafat dan diyakini pada akhir zaman akan turun
ke muka bumi ini dan salah satu misinya adalah untuk membunuh Dajjal.
selanjutnya - 999 Dari 1000 Masuk Neraka