Matahari Terbit Atas Izin Allah
Kelak ada hari
kiamat. Kehancuran dunia dan alam semesta tak terjadi begitu saja. Sebelum
sangkakala ditiup oleh malaikat yang akan mengakibatkan keguncangan dahsyat dan
kehancuran alam semesta, ada tanda yang mengawali rangkaian kehancuran kiamat
yang dijanjikan Allah SWT pada kita, kehancuran itu diawali dengan terbitnya
matahari dari barat, setelah itu terjadi, maka rangkaian kiamat dimulai. inilah
garis pemisah dinding batasditutupnya pintu taubat.
Sebelum tanda kiamat
ini terjadi, didahului dengan tanda besar yang menandai dekatnya kiamat, yaitu
munculnya Dajjal, turunnya Nabi Isa as dan keluarnya Ya’juj Ma’juj.
Semenjak Allah
menciptakan langit dan bumi, setiap hari matahari selalu terbit dari timur dan
terbenam dari barat, ia selalu minta izin kepada Allah SWT untuk selalu
melakukan hal itu dan ia selalu mendapat izin. Akan tetapi akan datang suatu
masa matahari tidak diizinkan untuk terbit dari tempat biasanya terbit,
sebaliknya justru Allah memerintahkannya terbit dari tempat terbenamnya di
barat.
Rasul SAW bersabda:
“Apakah kamu tahu kemana matahari ini akan pergi? Sesungguhnya ia adalah
berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di bawah arasy, maka ia segera
bersujud, ia selalu dalam keadaan sujud sehingga dikatakan kepadanya : ‘Naiklah
kamu dan kembalilah ke tempat datangmu’, maka ia pun terbit dari tempat
terbitnya. Kemudian ia berjalan sehingga ia sampai ke suatu tempat di sujud
sehingga dikatakan kepadanya : ‘Kembalilah kamu ke tempat datangmu maka ia pun
terbit dari tempat terbitnya, kemudian ia terus berjalan dan tak ada seorang
manusia pun yang mempertanyakannya sehingga ia sampai ke tempat asalnya di
bawah arasy, maka dikatakan kepadanya : ‘Naiklah dan terbitlah kamu dari tempat
terbenammu, maka ia pun terbit dari tempat terbenamnya. Apakah kamu tahu kapan
hal itu akan terjadi? Itu akan terjadi pada waktu tidak akan berguna iman
seseorang yang belum pernah beriman sebelumnya, atau belum pernah berbuat baik
dengan imannya.” (HR. Muslim dari Abu Dzar)
Rasul SAW bersabda:
“Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat
terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua orang melihatnya,
maka semuanya akan beriman; namun itulah waktu yang tak ada gunanya iman
seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5 Macam Orang Berdosa
Seorang muslim wajib
mengimani akan terjadinya kiamat. Karena begitu pentingnya hari kiamat, sampai
ada beberapa nama surat Al-Quran yang menggambarkan kedahsyatan kiamat, bahkan
ada yang khusus diberi nama surat Al-Qiyamah.
Rasulullah SAW
mengatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi kecuali matahari terbit dari tempat
terbenamnya. Pada saat itu terjadi, taubat tidak akan diterima. Kenapa tidak
akan diterima? Karena waktu untuk beramal sudah habis, kesempatan untuk berbuat
kebaikan dan memperbaiki diri itu sudah selesai.
Kalau kita
perhatikan, memang manusia itu tidak ada yang ma’sum atau terbebas dari dosa. Tugas kita adalah bagaimana kita
memperbaiki kesalahan.
Kalau kita perhatikan,
orang yang berbuat dosa itu ada 5 macam:
- Ada orang yang berbuat dosa dan dia meremehkan dosa. Sehingga ia terus
menerus melakukan dosa
- Ada orang yang berdosa dan ia berniat bertaubat, hanya taubatnya ia
tanggungkan. Nanti lagi, nanti lagi dan tak terasa kematian menjemputnya.
Ketika kematian menjemputnya, ia menyesal dan ia meminta kepada Allah agar
di tunda kematiannya untuk melakukan amal shaleh, namun Allah tidak
mengabulkannya.
- Ada orang yang berbuat dosa dan dia terus menerus berbuat dosa karena
dia putus asa dengan ampunan Allah SWT.
Dia berkata “Dosa
aku sudah terlalu banyak, percuma bertaubat juga Allah tidak akan mengampuni
aku”
Padahal Allaj berfirman:
“katakan kepada
hamba-hamba-Ku yang terjerumus kedalam dosa. Jangan putus asa dari ampunan
Allah, jangan putus asa dari rahmat Allah, Allah akan mengampuni dosa-dosamu
seluruhnya. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Ada orang yang berbuat dosa dan dia tidak bertaubat sampai dia
mendapatkan akibat dari perbuatan dosanya.
Ada orang yang ketika kaya, dia tidak mau mengeluarka
zakat, ketika sudah miskin, baru dia berpikir aku mau berzakat. Padahal sudah
tidak ada kesempatan lagi untuk berzakat, maksudnya dia sudah tidak punya harta
lagi untuk membersihkan hartanya dengan zakat.
- Ada orang yang berbuat dosa tapi yakin bahwa ampunan Allah itu sangat luas.
Artikel lengkap baca di Musallamun.com/Musallamun.blogspot.com