Apa Yang Dimaksud Dengan Bid'ah
Secara bahasa bid'ah diartikan sebagai sesuatu yang baru, jelasnya lagi adalah membuat suatu perkara tanpa ada contoh sebelumnya. Dizaman modern sekarang ini peranan teknologi perkembang secara cepat bahkan tidak akan ditemukan di zaman Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam, seperti mobil, komputer, handphone itu semua bid'ah. Namun bid'ah semacam ini bukan bid'ah yang dimaksud Nabi Muhammad Shallalhua'laihi wa sallam, yang dimaksud beliau adalah bid'ah dalam tinjauan syar'i.
Dalam kitab Al-I’tisham Imam Asy-Syatibi menyebutkan bahwa bid'ah merupakan suatu cara beragama yang mirip dengan syari’at yang dengan melakukannya seseorang bermaksud melakukan ibadah kepada Allah. Dan berkata Abu Idris Al-Khaulani “Sungguh melihat api yang tak biasa kupadamkan lebih baik bagiku daripada melihat bid’ah yang tak mampu aku padamkan.”
Bahkan Nabi Muhammad Shallallahua'aliahi wa sallam bersabda :
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ
”Jauhilah oleh kalian perkara yang diada-adakan, karena sesungguhnya setiap perkara yang diada-adakan itu bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)
juga :
Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718)
Contoh Perbuatan Bida'h, Bahkan Terjadi Di Indonesia
Banyak diantara kita yang melakukan berbagai tradisi-tradisi yang belum pernah Rasululah Shallallahu'aliahi wa sallam lakukan, atau dapat dikatakan mereka mengikuti adat nenek moyang mereka yang tidak diketahui asal-muasalnya, padahal Allah Berfirman :
“Pada hari ketika wajah-wajah mereka dibolak-balikkan di dalam neraka, mereka berkata, aduhai, seandainya dulu kita mentaati Allah dan Rasul. Mereka berkata, wahai Rabb kami, sesungguhnya kami (dahulu) mentaati tokoh-tokoh dan pembesar-pembesar kami lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang lurus), wahai Rabb kami, berikanlah kepada mereka siksaan dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar” (QS. Al-Ahzaab: 66-68).
Nau'dzubillah, sungguh penting ilmu islam untuk keselamatan kita kelak diakhirat. Jangan sampai ketidaktahuan membuat kita terjerumus kedalam api neraka.
Lalu apa saja contoh dari perbuatan Bid'ah?
Tahlilan khusus Mayyit
“Dari Jarir bin Abdullah Al Bajaliy, ia berkata : ” Kami (yakni para shahabat semuanya) memandang/menganggap (yakni menurut madzhab kami para shahabat) bahwa berkumpul-kumpul di tempat ahli mayit dan membuatkan makanan sesudah ditanamnya mayit termasuk dari bagian meratap”
Sedangkan hukum meratapi mayyit menurut hadits Imam Muslim:
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh radhiallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, “Dua hal yang ada pada manusia dan keduanya menyebabkan mereka kafir: mengingkari keturunan dan meratapi kematian.” (HR. Muslim)
Tahlil (Laailaaha Illallah) bagus karena merupakan dzikir kepada Allah, tetapi jika salah ditempatkan malah akan mendatangkan bencana, seperti bid'ah. Bahkan apabila memang hal itu merupakan perbuatan baik, maka pasti Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan para sahabatnya akan terlebih dahulu melakukannya.
Merayakan Hari Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam
Dilihat dari sisi tinjauan syri'at, hal ini tidak ada dasarnya sama sekali dari Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam. Apabila memang hal itu termasuk yang disyari'atkan Allah pasti Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam melakukannya ataupun menyampaikannya kepada umat. Serta jikalau beliau pernah melakukannya, maka hal tersebut pasti akan terjaga sampai hari kiamat kelak, karena Allah Berfirman:
"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran dan Kami lah yang menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)
Memohon Kepada Barang-Barang Peninggalan, Dari Orang-Orang Baik yang Hidup maupun yang Sudah Meninggal
Tabarruk adalah memohon berkah dan berkah berarti bertambahnya kebaikan yang ada pada sesuatu. Hal seperti ini tentu tidak akan ada yang bisa kecuali dari yang memiliki dan mampu untuk melakukan itu dan dia adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mahluk, dia tidak mampu menetapkan dan mengekalkannya. Allah-lah yang menurunkan berkah dan mengekalkannya.
Sikap Terhadap Ahli Bid'ah
Haram hukumnya mengunjungi dan duduk-duduk bersama ahli bid’ah terkecuali bermaksud menasehati dan membantah bid’ahnya. Karena jika bergaul dengan ahli bid’ah akan berpengaruh buruk, dia malah akan menambah permusuhannya pada yang lain. Kita pun diwajibkan memberikan peringatan dari mereka dan bahaya mereka kepada masyarakat. Apabila kita tidak bisa mencegah mereka dari melakukan praktek bid'ah, maka para ulama dan pemimpin umat Islam diharuskan untuk menentang, mencegah serta meredam bahaya mereka.
Suatu hal yang perlu diketahui bahwa negara-negara kafir sangat mendukung bid’ah. Mereka selalu terus berusaha menyebar luaskan bid’ah-bid’ah mereka berbagai cara, karena didalamnya terdapat proses penghangusan dan pengrusakan kepada Islam terhadap gambaran Islam yang sebenarnya.
Jika hal ini benar maka ini dari Allah, apabila sebaliknya maka itu dari kekhilafan penulis.
Belum ada tanggapan untuk "Hati-Hati Terhadap Bid'ah, Perbuatan Baik Tapi Sesat"
Post a Comment
Berkomentar disini